SHOLAT KUNG FU, Ciaaaat !
10.06 |
Label:
Renungan Kisah
Catatan kali ini, masih berhubungan dengan sholat. Ternyata jika dipikir, masih banyak yang lobang sholat kita,melalui berbagai macam sudut pandang. Masih perlu banyak muhasabah (introspeksi) atas sholat kita.
Sebelumnya, salah satu ekselensi pendidikan pesantren yang kami terima adalah pengawasan perilaku dan perkembangan pembangunan kepribadian dan hati oleh Guru-Guru kami selama 24 jam. Terutama yang berhubungan dengan pembentukan jiwa yang berkaitan dengan ibadah.
Semisal Sholat (ini satu contoh saja), bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan sholat sesuai dengan syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya. Semua dididikkan pada kami dengan sangat ketat agar kelak kami terbiasa dengan kondisi itu.
Aku punya 3 mawaqif (momen) yang sama dari 3 Guru berbeda soal ini, yang yah lagi-lagi berhubungan dengan keteledoranku dalam shalat... Ya wajar sih, sebab kami (sampai sekarang) masih membutuhkan pengarahan dari Murobbi kami soal ini untuk tarbiyah.
Suatu hari, kala berjamaah, aku dalam posisi ma'mum masbuq (huhuhu, kebiasaan buruk, jarang sholat di shof awwal), dan aku tertinggal 3 Rakaat. Tentu usai imam salam, aku menambah rakaat yang kurang. Namun aku tak tahu jika Guruku memperhatikan sholatku.
Usai sholat, dengan suara keras beliau menegurku, "Kang, ulangi lagi sholatnya itu, gerakanmu terlalu cepat, nggak ada thuma'ninahnya, nggak sah itu !".. Aku pun mengangguk takdzim dan mengulangi lagi sholatku. Ini waktu di Purworejo
Hal yang sama terjadi di Malang (padahal perasaanku, sholatku udah pelan banget lho, tapi sama Guruku masih dianggap cepat :-S ). Kata beliau ,"Sholat ngebut, jungkir balik kayak gitu, kenapa pas sujud nggak salto aja sekalian? Emangnya kungfu" hayyah :-D...
Saat di Mekkah, pernah juga aku mengalami hal yang sama, pas aku jadi Imam lagi. Usai salam, aku langsung ditegur, lagi-lagi karena dinilai kecepetan, "Alawy, jangan terlalu cepat, apa nggak kasihan sama yang tua-tua di belakangmu? Lihat, aku sampai tertinggal-tinggal, mana sholat pakai surat pendek lagi, bukannya kamu hafal Qur'an?", jdduerr, 2-0 deh.
Dalam istilah para ulama, sholat yang tak ada khusyuk-khusyuknya itu dinamakan sholat ayam jago mematuk, (Naqrotun ka naqrotid Diik). Sering mereka menggambarkan, bagaimana kekhusyuan orang dulu jika sholat, sampai ada yang dibuat bertengger sama burung sebab dikira tembok. Tak bergerak sama sekali.
Ada pula orang shaleh, yang kerobohan rumahnya, namun dia tak terasa, sebab dia sedang begitu khusyuknya shalat. Ada yang saat mendapat vonis amputasi kaki, dan kakinya itu mesti dipotong, mengingat zaman itu belum ditemukan teknologi pembiusan, maka amputasi dilakukan saat shalat. Sebab saat itu orang shaleh tersebut tak merasakan apa-apa. Saking khusyuknya.
Dan jika kita mempelajari fiqih atau hadits yang berkenaan dengan ini, ada istilah hadits yang sangat terkenal, yaitu "Haditsu-l Musi' sholatah", hadits tentang orang yang jelek sholatnya,bagaimana di situ diterangkan bahwa Nabi menegur dan menyuruh seseorang berkali-kali untuk mengulangi sholatnya gara-gara dia nggak thuma'ninah.
Jadi? Pelajaran utama dari catatan ini adalah, sudah seyogyanya kita dalam sholat wajib itu melakukannya dengan khusyu', dengan tenang, thuma'ninah per gerakan dan per rukun. Tidak ngebut jungkir balik kayak orang dikejar hutang (ini lain lagi dengan sholat sunnah lho ya, yang boleh gitu).
Semestinya, kita menjadikan sholat sebagai refreshing jiwa, menikmatinya satu-satu tiap gerakan, agar khasiat sholat yang berpengaruh positif pada kehidupan dan jiwa kita, bisa kita rasakan di kehidupan sehari-hari kita
Akhir catatan, yuk bareng-bareng benahi sholat kita ^_^
Catatan sahabat Awy Ameer Qolawun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar