Dusta Putih


Kejujuran adalah sebuah kesaktian yang modern, sehingga orang-orang  yang jujur hidupnya lebih mudah berhasil. Tetapi ada dusta yang hitam yang sering dilakukan oleh orang yang gemar berdusta. Tetapi ada saat dimana orang-orang  jujur harus berdusta, dan itu yang kita sebut Dusta Putih.

Tidak berarti tidak luka hatinya dalam dusta, karena semua dusta itu melukai. Yang jujur ketika harus berdusta, pasti terlukai hatinya, dan bisa melukai orang yang didustai serta orang yang melihat kita berdusta.

Kita harus tidak hanya menjadi pribadi profesioal, tetapi juga menjadi pribadi spiritual.Yang profesionalismenya berjalan sangat ajaib,ada banyak sekali ha-hal yang bisa dicapai oleh orang muda, tetapi tidak bisa dicapai oleh orang berpengalaman. Karena ada hal-hal yang bisa menepatkan orang-orang yang jujur.

Banyak orang ingin melakukan sesuatu yang jujur dalam kehidupannya, tetapi tidak tahu sejujurnya apa yang bisa dilakukannya.

Semua strategi pemikiran kita mengenai harus apa hidup ini, mungkin akan selesai apabila kita itu berfolus pada guna. Kalau kita belajar gunanya untuk apa?, kalau kita bekerja gunanya untuk apa?,

Bisa kita simpulkan dengan mudah sebagian dari kita bekerjanya hanya untuk cari uang, tanpa tujuan menjadi berguna untuk sesuatu.

Lalu bagaimana kita bisa mencapai keadaan dimana kita tahu sekali untuk apa kehidupan kita, kalau bekerjanya bukan untuk beguna, tetapi hanya untuk cari uang. Tidak-kah anda tahu bahwa cari uang bisa sama lemahnya dengan nemu uang?, Karena banyak orang yang nemu uang bisa lebih besar, daripada yang mencari bertahun-tahun.     

Jadi kalau orang mau hidup dalam kejujuran, dia harus betul-betul ikhlas pada kegunaan yang bisa disampaikannya. Tetapi banyak orang, selalu bertanya dulu, ‘apakah ada uangnya?’,di tempat dimana dia berguna. Dan jawabannya pasti selalu ‘Ya’, karena itu dijamin oleh Tuhan, bahwa yang berguna akan dimuliakan.

Tetapi kita ragu dan kita dusta kepada diri sendiri. Dan tidak ada yang bisa menolong orang yang mendustai dirinya sendiri.

Beratnya untuk bohong itu hanya terasa bagi orang yang berupaya jujur. Kalau orang yang tidak jujur, sangat mudah berbohong. Kejujuran adalah sebuah kesaktian, yang tidak akan menetap lama di pribadi yang tidak kuat.

Seperti semua ilmu kebathinan itu yang tidak tahan itu bukan ilmunya, tetapi orangnya. Sama halnya dengan kejujuran, untuk percaya bahwa kejujuran itu hal yang baik dan membaikkan, tidak semua orang, bahkan pada orang yang sudah mengumumkan dirinya beriman, tetap jujur.

Bukan mereka tidak mau jujur, tetapi karena mereka tidak tahu, bahwa itu tidak boleh dilakukannya. Jadi kejujuran itu adalah ilmu yang tidak bisa menetap pada pribadi yang tidak kuat.

Seorang pemimpin itu tidak pernah bisa bohong, karena banyak yang dipimpinnya lebih pandai dari dia. Sehingga seorang pemimpin yang berbohong sedang jujur tentang kebodohannya.

Kesaktian kita adalah kejujuran, karena disamping memberikan  kekuatan, kejujuran itu sendiri adalah ketepatan. Orang yang jujur, bahkan menyelesaikan masalah yang belum terjadi.

Orang yang jujur menerima pendapatan, melaksanakan tugasnya tidak akan menemui masalah dengan fitnah mengenai uang dan jabatan.  

Hanya orang yang tidak lurus yang akan kena fitnah dan masalah itu. Itu sebabnya kejujuran itu adalah kesaktian, kejujuran itu juga ketepatan.

Kejujuran itu, kalau dilihat oleh yang tidak jujur, itu sesuatu yang menyakitkan. Tetapi kejujuran itu hanya akan menyakitakan orang yang tidak jujur. Yang jujur malah ingin kita jujur kepadanya. 

Orang jujur itu tidak diajarkan untuk kasar, untuk tidak sopan, dan merendahkan orang lain. Karena orang jujur itu harus juga santun. Karena orang tidak baik itu adalah orang baik yang tersiksa.

Jadi orang tidak jujur termasuk yang sedang menyimak program ini, adalah orang yang sedang minta tolong. “Bantu aku, untuk lebih kuat dari kecenderungan ku untuk berlaku tidak jujur”. “Karena aku orang baik yang tersiksa, oleh pemuka agama yang palsu,oleh pejabat yang korup, oleh orang tua yang juga palsu, oleh adik-adik yang meghianatiku”. Karena orang baik yang tersiksa akan jadi buruk.

Seorang ulama yang suci akan terpaksa minum air yang kotor kalau kehausan. Berkasih sayanglah, percayalah kalau kita bantu orang berpihak kepada yang baik, bahkan penjahatpun akan merindukan kebaikan.

Kalau anda berada dalam sebuah sungai, jangan berusaha mengubah arus, karena lingkungan anda lebih kuat dari anda. Ikutilah arusnya, pelajari kenapa orang berlaku tidak jujur atau terpaksa tidak jujur. Mudah-mudahan  tidak jauh dalam perjalanan anda tidak hanyut, anda menjadi pribadi yang kakinya kokoh masuk kedalam dasar sungai. Setelah itu anda bisa mencegahnya dengan tegas.

Kita yang jujur dan sakit hati karena lingkungan kita tidak jujur, karena tidak cukup  kuat untuk mengharuskan kepada yang benar. Tumbuhlah, lalu setelah kuat, haruskan.

Kalau terjadi sesuatu yang baik, apakah tujuannnya menjadi pribadi yang mulia?, jawabannya ‘Ya’. Apakah kebaikan itu cobaan? “Ya’ bagi yang masih perlu dicoba, sementara bagi yang sudah baik, itu hadiah.

Kalau orang yang mendapat keburukan, apakah tujuannya masih tetap untuk kemuliaan kita? ‘Ya’, karena Tuhan itu Maha Penyayang, tidak ada niat-Nya kecuali memuliakan kita. Maka  yang baik dan yang buruk itu terjadi tujuannya sama, supaya kita tetap mulia.

Jadi keburukan yang terjadi kepada kita, yang kemudian menjadikan kita baik, ini sama dengan kebaikan. Itu cara ikhlas menerima yang buruk terjadi. Karena kalau keburukan itu membaikkan, bersyukurlah karena ini adalah kebaikan.

Apabila kita mendengar seseorang, dia berdusta atau tidak, selalu tanya ke diri anda, “orang ini mau saya lakukan apa?”, inilah cara menguji, kalau yang diinginkan orang itu kita melakukan sesuatu yang buruk, dia mungkin berbohong atau tidak, tapi yang dikatakannya salah.

Sekalipun orang itu berbicaranya ngawur tidak karuan, tetapi kalau kita memutuskan harus melakukan yang baik, orang ini pantas didengarkan.
Ciri orang munafik itu. Jika berbicara berbohong, Jika berjanji tidak ditepati, dan kalau diamanahkan khianat. Yang jelas orang munafik ini tidak bisa dijadikan sandaran.

Kalau ada orang berbohong kepada anda, tergantung berapa berwenangnya anda terhadap orang itu. Pernah ada orang yang sangat powerfull mendengar anak buahnya yang juga pangkatnya tinggi berbohong, lalu dia melihat tanpa senyum, serta berbicara dengan tegas “oke ada lagi yang mau anda katakan, yang bukan sebenarnya?”. Kalau terjadi kepada kita kira-kira rasanya seperti apa.

Kalau semua uang yang didapat oleh perusahaan karena kebohongan, dan anda gajian dari situ, itu ujian dari keimanan anda. Apakah anda berani mengajukan surat pengunduran diri walaupun tidak ada pekerjaan lain?. Karena satu rupiah saja yang termakan oleh kita dari harta yang tidak halal, itu akan mengalir menjadi darah, jadi daging, serta membentuk pertumbuhan syaraf kita menjadi tidak baik. Bahkan ada yang berani memberikan makan keluarganya dengan harta haram. Itu sebanya orang-orang yang tidak jujur disiksa oleh kualitas anak-anaknya.

Jadilah pribadi yang mengundang kerinduan orang untuk berlaku baik. Karena banyak orang telah lama bernegosiasi dengan kebaikan dan selalu kalah. Kalau sudah letih menjadi orang tidak baik ada saatnya untuk kangen akan kebaikan.

Jadikanlah kejujuran itu indah dan cantik. Ada banyak orang tua tidak mendidikan disiplin ke anaknya, berapa banyak orang tua yang kalau bicara tidak baik didengar anaknya. Dari kecil anaknya dilatih untuk tidak menghormati kata-katanya, sudah dilarangpun masih dilakukan. Lalu kalau mau menurut anaknya harus dibohongi terbih dahulu.

Perlu diingat orang itu tidak bisa berbohong lama, sehingga anaknya belajar untuk tidak menurut dan tidak mempercayai kata-kata orang tuanya.

Membesarkan anak seperti apakah kita, kalau kata-kata kita tidak didengarkan dan yang didengarkan adalah bohongnya.

Kesalahan itu yang dilupakan adalah lukanya, tetapi yang harus diingat adalah pelajarannya. Jadi tidak mungkin ada orang melupakan kesalahannya karena didalam kesalahan itu ada kekuatan, yaitu pelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Karena tanda bahwa seseorang itu tidak cerdas, dia dari tahun ke tahun melakukan kesalahan yang sama. Tandanya ia marah tentang hal yang sama.

Bahwa kejujuran itu spontan, hanya kebohongan yang disiapkan. Jadi mengulangi dusta apapun putihnya, adalah latihan untuk menjadi orang berbohong.

Jika seseorang sadar sudah melakukan dusta berkelanjutan sekalipun itu putih, jalan terbaiknya adalah berhenti. Orang yang sudah masuk lubang, harus berhenti menggali.


Jika anda menemui orang yang suka berbohong, apapun yang dibicarakannya itu pasti banyak kebohongan,
- Tanyakan kepada diri anda “apakah orang ini penting?”, kalau tidak penting, tinggalkan.  
- Sebetulnya teman anda itu banyak atau tidak?, so, kalau ada orang yang mengeluhkan tentang satu orang temannya, berarti dia mempunyai sedikit teman.

Jika anda mempunyai seorang teman yang tidak jujur, termasuk dalam berorganisasi, tinggakan-lah atau pecat. Tidak boleh ada satu orangpun di organisasi anda yang tidak mewakili kesetiaan anda kepada yang benar.

Tidak harus ketidak jujuran itu kuat, tetapi dari semua hal yang mebuat kita kecanduan, kebohongan adalah yang paling kuat.

Orang yang mulai berbohong, mengahruskan dia berbohong lagi untuk menutupi kebohongan pertama supaya kelihatan jujur. Bisa dibayangkan kalau kebohongan itu dilakukan bertahun-tahun, maka orang akan kebingungan membedakan mana yang jujur dan mana yang tidak.

Orang yang jujur hidupnya lebih mudah, karena tidak harus mengingat-ingat apa yang telah dikatakan dan dilakukannya, karena yang dikatakannya asli.

Kebohongan itu mencandui seseorang, sampai dia akan berupaya bohong kepada Tuhan. Kalau orang sudah berlaku seperti ini, dia sudah kehilangan fitrahnya, dia sudah lupa bagaimana dia dilahirkan.

Sebetulnya banyak dari kita sedang berupaya mengurangi kebohongan, dan mulai menemukan kenikmatan didalam kejujuran.

Tidak ada orang yang mengumumkan kepada dirinya, dan mengumumkan kepada alam bahwa dirinya baru,yang tidak diuji keterlepasannya dari kualitas-kualitas lamanya.

Setiap kali anda mengungkapkan anda baru, orang lain akan menguji apakah anda betul-betul baru, dengan melihat apakah anda menggunakan reaksi lama anda, untuk penghinaan baru.Apakah anda menggunakan cara-cara anda untuk kesempatan tidak  jujur yang baru.

Seseorang yang mengatakan baru akan diuji dengan sesuatu yang baru, untuk membedakan apakah dia betul-betul baru atau masih lama. Dan untuk orang-orang yang masih mengalami hal yang sama dengan yang telah dialaminya, berarti dia telah selalu gagal membuktikan bahwa dirinya baru.


Setialah pada yang jujur, yang baru walaupun sulit. Lalu perhatikan setelah itu kehidupan kita membaik.

Setialah pada yang jujur, yang baru walaupun sulit. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Terimakasih kepada Pak Mario Teguh, yang tetap istiqomah menyampaikan nasihat-nasihat terbaiknya untuk kebaikan bangsa ini. Semoga Tuhan selalu memberkati Bapak dan keluarga.

Oleh Mario Teguh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar