¸.•♥•.¸Nasihat Untuk Para Suami¸.•♥•.¸
APA yang memberatkanmu wahai hamba Allah!
untuk bermuka cerah di depan isterimu ketika masuk rumah
agar engkau mendapat pahala dari Allah ?!!
Apakah berat bagimu jika engkau melemparkan senyuman
kepada isteri dan anak-anakmu?!!
Apakah mengurangi kewibawaanmu wahai hamba Allah!
bila engkau mengecup kening isterimu
dan bermain-main dengannya?!!
Apakah yang memberatkanmu
menyuapkan satu suapan makanan ke mulut isterimu
hingga engkau mendapat pahala karenanya?!!
Apakah sulitnya bila masuk rumah engkau
mengucapkan salam dengan sempurna
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
hingga engkau mendapatkan 30 kebaikan ?!!
Mengapa engkau tidak berbicara
dengan perkataan yang baik kepada isterimu
meskipun dengan sedikit berbohong agar ia senang?!!
Tanyakanlah tentang isterimu
tanyakanlah keadaannya ketika engkau baru masuk rumah
Aku pikir tidaklah mengapa dan tidaklah berat
bila engkau berkata kepada isterimu
“Wahai kekasihku, sejak aku keluar dari sisimu
sedari pagi hingga sekarang seolah terasa setahun
telah berlalu”!!
Sesungguhnya bila engkau mengharapkan pahala
-walaupun engkau merasa jemu mendatangi dan
mencampurinya- maka engkau mendapat pahala dan
ganjaran dari Allah Ta’ala,
karena Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Dan dalam kemaluanmu ada sedekah.”
Apakah termasuk suatu kebodohan wahai hamba Allah!
bila engkau berdo’a pada Allah seraya berkata
“Ya Allah perbaikilah aku dan isteriku
serta berikanlah keberkahan kepada kami.”
Sebuah ucapan yang baik adalah sedekah.
Wajah berseri dan senyuman adalah sedekah.
Menyebarkan salam banyak kebaikannya.
Bersalaman sambil mengucapkan salam
menghilangkan kesalahan-kesalahan.
Dalam jima’ pun ada pahalanya.
===============
¸.•♥•.¸Nasihat Untuk Para Isteri¸.•♥•.¸
APAKAH engkau rugi bila menemui suamimu
dengan wajah berseri dan senyuman?!!
Apakah berat bila engkau
mengusap debu di wajah,
kepala dan pakaiannya
dan engkau menciumnya?!!
Aku pikir tidaklah berat bila engkau
tidak duduk sampai suamimu
masuk dan duduk!!
Tidaklah sukar bila engkau
ucapkan padanya “Alhamdulillah atas keselamatanmu
kami telah rindu menanti kedatanganmu,
selamat datang.”
Berdandanlah untuk suamimu
-dan lakukanlah hal ini karena mengharap pahala
dari Allah- sesungguhnya Allah itu indah
dan menyukai keindahan
pakailah parfum, celak, dan baju yang terbaik
untuk menyambut kedatangan suamimu
Hindarilah olehmu kesedihan
Janganlah engkau condong dan
mendengar omongan orang yang
mau merusak keutuhan rumah tanggamu
Janganlah selalu gundah gulana
tetapi berlindunglah pada Allah
dari perasaan gundah gulana, lemah kepribadian
dan malas
Janganlah engkau
merendahkan suaramu di hadapan laki-laki asing
nanti ia akan berniat yang bukan-bukan terhadapmu.
Jadilah orang yang selalu lapang dada
berpikiran jernih dan tenang serta
senantiasa mengingat Allah pada setiap masa
Hiburlah suamimu sehingga
meringankan kepenatan, sakit, musibah dan kesedihan
Anjurkan suamimu berbuat baik kepada kedua orang tuanya
Didiklah anak-anak dengan baik dan
penuhilah rumahmu dengan tasbih, tahmid, takbir dan
tahlil serta perbanyaklah bacaan Al Qur’an
terutama suarat Al Baqarah
karena ia dapat mengusir syaitan
Lepaslah dari rumahmu gambar-gambar bernyawa
alat-alat musik dan permainan yang merusak
Bangunkanlah suamimu untuk shalat malam
berilah semangat untuk berpuasa sunnah
ingatkanlah akan keutamaan infak dan
jangan cegah suamimu dari silaturahmi
Perbanyaklah istighfar untuk dirimu
suamimu, oarang tuamu dan kaum muslimin
Mohonlah kepada Allah tuk mendapatkan anak yang shalih
niat yang ikhlas baik dan kebaikan dunia serta akhirah
Ketahuilah
Rabbmu mendengar doa’amu dan
mencintai orang yang suka berdo’a
“Dan berkata Tuhanmu, berdo’alah kepada-Ku niscaya
Aku kabulkan.” (Ghaafir:60)
=============
¸.•♥•.¸Nasihat Untuk Suami Isteri¸.•♥•.¸
SESUNGGUHNYA orang yang tidak mendapatkan apa-apa
adalah orang yang tidak mendapat pahala
Alangkah baiknya andaikata kalian naik bersama
ke tempat yang tinggi, yang dekat dengan Allah Ta’ala
Alangkah baiknya andaikata kalian duduk bersama
membaca kitabullah dan mempelajari sunnah Nabi-Nya
Betapa indahnya andaikata
kalian duduk bersimpuh mempelajari agama
Semoga keselamatan dan ampunan menyertai kalian
andaikata kalian memberikan shalawat kepada
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam
Bergemberilah kalian dengan maghfirah dan pahala yang besar
andaikata kalian termasuk orang-orang yang banyak dzikrullah
Tenang-tenanglah, bila kalian
termasuk orang-orang yang sabar, jujur, taat, suka berinfak dan
suka meminta ampunan kepada Allah
Berikanlah hadiah untuk kedua orang tua kalian
Bersemangatlah untuk berbuat baik kepada mereka
keluarga dan teman dekat mereka.
Sungguh menakjubkan, andaikata kalian memuliakan tamu
memberikan hadiah kepada tetangga
menyambung tali silaturahmi dan
shalat malam berdua sementara manusia terlelap
Laluilah jalannya orang-orang yang baik
dengan cara menahan marah dan memaafkan manusia
Pahala akan kalian raih
bila kalian tolong menolong dalam ketakwaaan dan kebaikan
meninggalkan tolong menolong dalam dosa dan permusuhan
Semoga Allah menjauhkan kalian dari kerugian
bila kalian saling menasehati dengan kebenaran dan
menasehati dengan kesabaran
Semoga Allah mewariskan surga kepada kalian
bila kalian menjalankan rukun-rukun islam dan
mendekat kepada Ar Rahman.
bukankah kalian punya teladan
sebagaimana yang Allah kabarkan :
“… dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin)
Atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan
(apa yang mereka berikan itu).” (Al Hasyr: 9)!!?
Ikutilah jalannya orang-orang yang kembali kepada Allah
dan jalannya mengikuti petunjuk Allah
Ikutilah petunjuk Allah yang dibawa para Rasul Allah
Mohonlah pada Allah wahai suami…
Mohonlah kalian wahai isteri…
agar Allah menolong Islam dan muslimin
agar Allah memelihara kalian, keturunan kalian dan
kaum muslimin dan muslimat
agar Allah menempatkan kalian di surga Firdaus dan
mengumpulkan kalian bersama orang-orang yang telah
diberi nikmat
dari kalangan para nabi, siddiqin, syuhada dan sholihin
Merekalah sebaik-baik teman dekat.
Diketik ulang oleh Ummu Hilmy dari buku “Romantika Pergaulan Suami Istri”
karya Syaikh Musthofa Al’adawi, penerbit Media Hidayah-Pustaka Al Haura’ cet.2002.
0 komentar:
Posting Komentar