Assalamualaikum,
Bismillah,
Kehidupan biarlah ku eja atas nama doa, ikhtiar dan tawakal.
Seikat dan segumpal harap rindu mendayu menuju kekal, tak semudah dan tak segampang ku balik kan telapak tanganku.
Biarlah hujan mampu menciptakan embun pada dinding kaca bus ini, namun cita, cinta, dan hati ternyata membutuh yang lebih dari semua itu. Semua orang bermimpi di atas tikar beranyam damai, di rumah beratap nyaman dan aman, dengan hiasan hiasan penuh pelipur lara seperti ketulusan, kejujuran dan keharmonisan.
Ya, ya, ya. aku pun tak lain dengan mereka. Ku hamparkan doa dgn sujud "istimewa" ku sebagai seorang hambaNYA.
Ku eja atas asma asma yg penuh cinta dan kasih itu, agarlah tenang hatiku ketika badai ragu menerjang teguh dan yakinku.
Semua menari, semua menyanyi, berdendang tentang sebuah alur alur sendu, namun kekal dan lembut dalam kalbu. Biarlah ku eja ..., kalimat itu adalah seutas cita dan cintaku.
Terlahirku dari rahim ibuku, wanita sederhana namun hebat dan multitalenta dalam bidang apa saja. Aku terlahir pada sebuah gambaran keluarga yang sangat jauh dengan “istimewa”, tapi… bagiku itu lebih dari cukup. Karena apa? Karena yang ku tahu, Ayah dan ibuku selalu menjadi yang terbaik bagiku, walaupun peran orang tua pun selamanya tak akan pernah sempurna, yah itulah manusia.
Meski aku anak perempuan satu – satunya di dalam keluargaku, tapi Alhamdulillah aku bukan gadis yang manja atau akan merengek dan menangis jika keinginanku tidak terpenuhi. Hidup dengan serba keadaan yang minim tak melepaskan keluargaku menjadi bahan omongan orang ataupun hinaan, Astagfirullah…, kejamkah? Hmm tapi aku selalu berfikir bahwa itulah ujian. Setiap kekayaan dan kemiskinan mempunyai arti masing – masing. Dan bagiku sendiri, orang tak akan pernah mampu menjadi kuat jika ia tak pernah merasakan jatuh dan sakit. Dan orang tak akan pernah mengerti arti kebahagiaan jika ia tak pernah merasakan kesusahan. Apakah aku susah terus? Hmm, wajar saja jika aku pernah merasa patah maupun rapuh, karena aku masih tergolong manusia bukan? Hehehe…..
Sedari kecil entah mengapa aku sangat interest dengan hal yang berbau agama, Masya Allah Alhamdulillah. Dan memang TK dulu ibu memasukkanku ke sekolah kecil yang berbasic islam. Dengan nuansa Islam, doa – doa, ceramah ibu guru.. selalu menjadi bagian yang aku suka. Bahkan sampai dewasa kini. Sekalipun SD dan SMP ku tidak bertempatkan di madrasah Alhamdulillah Allah mengijinkan aku sekolah di sekolah Kejuruan yang memang beryayasan Islam. Bosankah? Tentu saja tidak bahkan sebaliknya, aku masih sangat hafal siapa – sipa saja yang melekatkan aku dengan Islam ini, hmm seperti Bapak Pujiono guru akuntansi , yang suka dan gemar berceramah dalam kelasku. Maklum, aku dulu masuk di bagian Admisnistrasi Perkantoran. Dengan Alasan memberikan bekal pada putri – putri asuhannya, beliau selalu menyempatkan bertanya siapakah saja yang rutin puasa senin – kamis? Siapa saja yang sudah mempunyai pacar? Siapa saja yang memilih untuk tidak pacaran? Hmm, beliau itu sungguh luar biasa. Di samping pertanyaan yang beliau runtutkan bagi kami anak didiknya, beliaupun memberikan penjelasan , sisi baik dan buruk. Keren bukan? ( ini sih menurutku..)
Yah begitulah,
Kehidupan memang tak kan pernah sempurna, karena atas segala batas yang kita miliki sebagai manusia biasa. Tapi bagiku dari smua kelemahan yang kita punya pun , kita tak akan bisa menitik tumpukannya sebagai alasan jika kita melakukan kesalahan. Mungkin karena itulah mengapa Allah menasehatkan untuk kita selalu berfikir, karena agar kita dapat mengerti dan karena pengertian adalah ilmu dalam kehidupan, sehingga kita bertindak oleh pemikiran – pemikiran yang matang. Insya Allah.
Aku pun suka belajar tentang kehidupan, Cinta , Derita, dan semuanya.
Mungkin karena itulah aku suka menulis, dengan segala realita yang ada, opini – opini lingkungan lingkungan sekitar seputar masalah atau tema yang tertentu, misalkan ( kekerasan rumah tangga, keharmonisan hubungan, pengertian hidup, patah hati, motivasi, bahkan persahabatan).dan dulu aku pun pernah bercita – cita sebagai seorang ahli Psikologis, atau penyiar radio remaja yang berkutat urusan “hati” hehehe ( sebenarnya sih sampai sekarang ding…, aihh malu uy….)^^b
Dan kehidupan yang aku tahu dan aku mengerti, memang tak mudah.
Tak ada jalan yang tak terjal bagi sebuah “keikhlasan, kebaikkan, ketulusan” , karena semua yang baik memang menanjak untuk menjadikan kita giat “berlatih”. Entah itu hati kita, kesabaran kita, maupun pengertian yang betul – betul memahami dari rasa mengerti itu sendiri.
Hidup membutuhkan perjuangan, dan hidup tak akan berhenti sampai di sini sekalipun kita memutuskan untuk patah dengan kepupusan yang kita tanam dan kita dalami sendiri. Wajar saja jika bersedih, namun memang selayaknya kita perlu melatih kesabaran ini,
ada yg berkata "tak selamanya kejujuran itu menjadikan kita lebih baik, karena diam itu adalah "emas". "
itulah mengapa kejujuranpun hrs diseimbangi sikap & pemikiran yg dewasa, yg bijaksana dlm menyampaikannya.
krn itu pun, kebenaran trkadang dtang terlambat, dan jujur memerlukan waktu.
krna manusia tak lepas dari rasa ego , kelalaian, dan kemunafikkan
smoga ttp setia & seimbang pd kebaikkan, dan tegak pd "adil" yg benar
Biarlah yang indah itu terdapat bagian yang tak sesuai dengan apa yang kita inginkan, karena mungkin tanpa kita sadaripun kesempurnaan adalah ketika semua warna beradu dalam corak – corak tinta yang berbeda. Sehingga senja itu pun akan terlihat lebih haru membiru dengan warna merah, orange, hitam, kelabu, merah dan juga ungu… ( mijikuhibiniu donk neh.. hehehe…)
Dan hidup akan menjadi sangat berwarna ketika kita mampu memaknai sebuah peristiwa dengan sebijak dan sedewasa mungkin. Pengertian adalah ilmu kehidupan. Dan kehidupan membutuhkan suatu ketegasan dan keberanian untuk memilih, karena keberanian adalah kejujuran dan semua akan ada ketika seseorang berpegang teguh pada keimanan. Insya Allah Amin. Manusia tidak diciptakan agar ia menjadi yang terbaik, tapi agar ia mampu melakukan yang terbaik atas ujian dan cobaan yang ada…. Wallahu Alam…
Wassalamualaikum….
Ratih.Septiana
White_roses_fromfs@yahoo.co.id
Bali,
Jumat 10 Desember 2010
12.00 wib
0 komentar:
Posting Komentar