MENYIAPKAN DIRI UNTUK MATI BAG:2
Ibrahim bin Adham ketika ditanya orang mengenai firman Alloh SWT yang artinya:Mohonlah kepada-Ku,niscaya Aku (Alloh)akan memperkenankan permohonanmu"(Q.S. Al-Mukmin:60) Mereka berkata Kami telah memohon kepada-Nya tetapi Dia tidak memperkenankan permonan kami itu. Jawabnya Ibrahim bin Adham ( sekaligus untuk memberikan nasehat tentang orang yang sedang lalai terlena dalam menghadapi kematian ): sebab hati kamu semua telah mati yang dikarenakan sepuluh hal ( perkara )
Pertama : Kamu semua mengetahui dan mempercayai ( adanya ) Alloh,tetapi kamu tidak mau menunaikan hak-hak-Nya.
Kedua : Kamu membaca Al-Qur'an,tetapi kamu tidak mengamalkan isi kandungannya.
Ketiga : Kamu telah mengatakan memusuhi setan,tetapi pada kenyataanya kamu menjadikan ia sebagai teman yang sejati.
Keempat : Kamu menyatakan cinta kepada Rasululloh tetapi kamu tidak mau mengikuti jejak-jejaknya...
Kelima : Kamu senang kalau masuk syurga,tetapi kamu tidak beramal untuknya..
Keenam : Kamu takut neraka , tetapi kamu tidak mau berhenti berbuat dosa dan maksiat yang dapat menyeret kita kedalamnya.
Ketujuh. : Kamu mengatakan bahwa kematian itu pasti terjadi dan menemui kita\kamu,tetapi kamu tidak bersiap-siap diri untu menyambutnya.
Kedelapan : Kamu telah sibuk melihat kekurangan-kekurangan ( cela ) diri orang lain,sementara itu aib (kekurangan-kekurangan )yang ada pada dirimu kamu lupakan\abaikan.
Kesembilan : Kamu telah menikmati rezeki Alloh,tetapi kamu tidak pandai bersyukur kepada-Nya.
Kesepuluh : Kamu telah menguburkan mayat-mayat saudara kamu,tetapi kamu tidak mau menjadikan sebagai pelajaran\nasehat.
Maka bagi orang-orang yang sadar dan insyaf bahwa mati adalah merupakan berakhirnya dalam berkarya di dunia ini dan sebagai tempat pergumulannya,tanah sebagai tempat tidurnya,cacing tanah sebagai temannya,Munkar Nakir sebagai penanyanya,amalannya sebagai tempat duduknya,kuburannya sebagai kediamannya,alam barzakh sebagai penginapannya,kiamat menjadi hari yang dijanjikannya,syurga dan neraka sebagai tempat persinggahannya,niscaya ia tidak akan lengah terpesona dengan gemerlapnya dunia serta isinya ini untuk menghadapi kematian serta segala kejadian sesudahnya,dan niscaya pula ia akan sadar sekalipun ia tinggal di gedung-gedung yang tinggi,istana-istana yang megah,namun pada suatu saat mau tidakk mau harus bertempat tinggal dalam tanah galian kubur, Kesadarannya itu mereka gunakan untuk mengumpulkan amal-amal Sholeh,amalan-amalan yang dapat mengantarkan ke dalam Syurga,amalan-amalan yang mendatangkan keridaan Alloh Subhanahu wa Ta'ala.. Demikianlah Waallhu A'lamu bish Shawaab... Tamat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar